Mengenal Budaya Organisasi Sebelum Berkarir Di Bidang HR
Mengenal budaya organisasi pada dasarnya memang penting untuk kamu yang ingin berkarir di bidang HR saja. Namun, mengenal budaya organisasi juga merupakan hal penting bagi seluruh karyawan yang tergabung dalam perusahaan tertentu.
Secara singkat artinya, dengan mengenal budaya organisasi tempat kamu bekerja, akan mempermudah kamu menilai apakah dirimu mampu menyesuaikan diri dengan baik atau tidak. Selain itu, budaya organisasi nantinya akan menentukan kamu akan menunjukkan perilaku kerja yang seperti apa.
Untuk lebih mudah memahami budaya organisasi, saya sering kali menggunakan perumpamaan sosok seorang manusia. Di mana seorang individu memiliki sistem yang kompleks, ciri khas, kepribadian, sehingga membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Budaya organisasi menurut Mondy (1996) adalah sistem dari shared value, keyakinan, dan kebiasaan yang ada pada sebuah organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.
Dari pengertian tersebut, Kamu bakal nggak penasaran lagi mengapa budaya organisasi dapat terbentuk. Ya tentu saja karena muncul shared value, keyakinan, dan kebiasaan yang memang sudah diyakini oleh anggotanya sekaligus merupakan bagian dari sistem. Sehingga mengapa kalau kita sudah ngomong budaya organisasi, pasti muncul kosakata karakteristik, acuan, norma, nilai-nilai, dan dasar aturan yang harus dimunculkan pada anggota atau karyawan yang tergabung di dalamnya.
Mengapa Budaya Organisasi Harus Dikuasai Oleh Seorang HR?
Idealnya, seorang HR merupakan sosok yang akan banyak melakukan kontak dengan karyawan pada bagian dan posisi jabatan mana pun. Sehingga dalam hal ini HR ditekankan untuk benar-benar mengenal budaya organisasi sebuah perusahaan agar dapat membantu proses adaptasi karyawan untuk berperilaku sesuai dengan karakteristik dan nilai-nilai organisasi.
Kamu mungkin pernah ketika berada di dalam angkutan umum, kebetulan bersamaan dengan jam pulang karyawan. Nggak jarang kamu tanpa melihat seragam yang mereka gunakan atau id card mereka pasti sudah bisa menebak dengan benar mereka bekerja di perusahaan apa. Bahkan bagi beberapa orang yang memiliki kepekaan tertentu akan bisa menebak dengan benar mereka bekerja sebagai apa. Kok bisa ya?
Bukan soal memiliki indra keenam ya, tetapi budaya organisasi akan mempengaruhi cara seseorang tersebut berperilaku. Saya ambil contoh sebuah perusahaan yang memproduksi kendaraan roda empat, dengan produk yang merajai jalanan.
Meskipun karyawannya tidak menggunakan seragam, saya cukup bisa tahu perusahaan tempat mereka bekerja. Bahkan terkadang saya dapat menebak dia bekerja pada bagian apa dengan cukup tepat.
Dari mana saya mengenali?
Cara mereka membawa diri, cara mereka berkomunikasi, ketika mengobrol saat membahas sebuah masalah saya dapat mengetahui dari cara mereka melakukan analisa dan memberikan penjelasan. Karakter itulah yang menjadi keberhasilan seorang HR dan seluruh top manajemen menanamkan budaya organisasi pada seluruh karyawan di perusahaan tersebut.
Selain untuk pembentukan karakter, seorang HR juga harus membantu karyawan untuk melakukan penyesuaian diri dengan budaya organisasi.
Saat kamu berada di perusahaan baru, kamu pasti akan merasakan manfaat tersendiri seperti kamu dapat lebih luwes untuk menampilkan perilaku kerja seperti apa, menentukan strategi seperti apa yang akan kamu terapkan untuk pencapaian kariermu, dan hal penting lainnya.
Oleh karena itu, saat menjadi karyawan baru gunakan masa orientasimu untuk benar-benar mengenal perusahaan secara luar dalam. Tanyakan kepada pihak terkait apabila ada hal yang masih belum kamu mengerti.
Ada banyak cara bagaimana melakukan program induksi budaya organisasi agar dapat menginternalisasi di dalam diri masing-masing karyawan, yuk simak baik-baik ya…
1. Mewajibkan karyawan untuk menghafalkan nilai inti perusahaan
Nah ini salah satu cara agar budaya organisasi menginternalisasi. Meskipun awalnya hanya menghafal, namun dengan seiring berjalannya waktu akan menjiwai. Sebagai contoh kita ambil perusahaan GARUDAFOOD yang memiliki founder spirit “sukses itu lahir dari kejujuran, keuletan, dan ketekunan yang diiringi oleh doa.” Percaya atau nggak di GARUDAFOOD masih ada beberapa manajer atau Bisnis Unit Head yang merintis karirnya dari nol.
2. Melakukan gathering atau kegiatan yang bertemakan keakraban di perusahaan
Nah, gathering sering kali dilakukan untuk membangun kedekatan antar karyawan. Nah dengan terciptanya kedekatan ini mulailah terjadi pertukaran informasi. Melalui kegiatan ini budaya organisasi akan terserap secara perlahan namun pasti.
3. Kegiatan outbond
Training mengenai nilai inti, memperkenalkan apa saja nilai inti tersebut kemudian dikemas dalam bentuk training di dalam kelas serta ditambahkan dengan kegiatan games atau simulasi. Dengan demikian, nilai budaya organisasi dapat lebih mudah dipahami dan diresapi,
4. Peraturan perusahaan
Pada beberapa tempat budaya organisasi juga dapat disosialisasikan melalui peraturan perusahaan. Sehingga seluruh karyawan dapat menjalani suasana yang seragam. Misalnya adalah penggunaan seragam. Dari seragam itu bisa menumbuhkan rasa kebanggaan tersendiri tempat kerja masing-masing;
5. Kompetisi antar departemen
Nah, event yang paling seru adalah kompetisi antar departemen. Biasanya kompetisi terkait dengan kategori tempat terbersih, teraman, yang tidak ada potensi kecelakaan kerja, dan sebagainya. Selain itu, pada kompetisi ini akan semakin menunjukkan kepedulian karyawan terhadap kondisi perusahaan sehingga karyawan dapat berperilaku sesuai dengan harapan.
Baca juga : 5 Cara Menciptakan Budaya Organisasi Yang Sehat
Inilah artikel seputar budaya organisasi sehingga kamu bisa lebih termotivasi mengenali budaya organisasi di tempat kerja masing-masing. Kalau kamu ingin bertahan di sebuah perusahaan, selain mencari posisi kerja sesuai dengan passion juga harus disertai dengan budaya perusahaan yang sesuai dengan karakter pribadimu. Sehingga kamu akan nyaman dalam bekerja.
Originally posted 2021-09-27 14:15:26.