Alasan Seseorang Enggan Pulang Dari Perantauan

Perantauan
JIBI Photos / Solopos.com

Merantau…sebuah pilihan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat dari daerah pelosok ke daerah perkotaan seperti ibukota.

Harapannya untuk merantau adalah ingin mendapatkan kehidupan (finansial) yang lebih baik jika dibandingkan di daerahnya sendiri.

Selain itu juga disebabkan karena merasa sulit mencari kerja di daerahnya sehingga ingin merantau ke kota agar bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

Sayangnya masih banyak anggapan yang merasa merantau itu akan menjadikan hidup lebih baik. Padahal tidak selamanya seperti itu. Merantau tetap saja memiliki permasalahan terlebih jika merantau ke kota yang kita tidak memiliki sanak saudara yang tingga di sana.

Biasanya orang yang merantau itu memiliki masa. Contohnya saja remaja yang baru lulus SMA/K, ia merantau ke ibukota dengan bekerja di sebuah perusahaan. Dalam waktu 2-3 tahun ke depan biasanya akan kembali ke kampung halaman karena kontrak kerja sudah habis dan ingin bekerja di kampung saja.

Artikel Terkait : Jika Kamu Akan Merantau ke Jakarta, Tips Ini Akan Membantumu

Tapi ada juga yang menetap di perantauan dan enggan pulang ke kampung halaman.

Nah berikut ini alasan mengapa para pegawai enggan pulang dari perantauannya.

1) Sudah Merasa Nyaman Hidup di Perantauan Dengan Gaji Yang Besar

Para perantau akan terlena untuk tetap hidup di perantauan karena nilai gaji yang besar. Mereka merasa dengan gaji besar yang didapatkannya sudah sangat memenuhi ekspetasi tujuan merantau. Dengan begitu, kenyamanan mendapatkan gaji yang besar ini membuatnya enggan pulang ke kampung halaman karena akan merasa sia-sia. Sudah dapat gaji besar masa mau pulang dengan ketidakpastian nanti di kampung halaman mau apa.

Baca juga :   Ini Untungnya Jika Kamu Merantau ke Jogja

2) Sudah Menjadi Pegawai Tetap

Karena sudah diangkat menjadi pegawai tetap, maka otomatis tidak bisa kembali ke kampung halaman. Jika ingin kembali tentunya harus resign, dan itu jelas sangat berat. Terlebih jika sudah berkeluarga di sana. Belum lagi jika posisi pekerjaannya adalah posisi yang strategis dan mendapatkan berbagai fasilitas dari perusahaan. Hal inilah yang membuat semakin nyaman untuk tetap berada di perantauan dan enggan untuk pulang.

3) Punya Kekasih Di Perantauan dan Akhirnya Menikah Di sana

Alasan lain adalah sudah memiliki keluarga baru di perantauan. Suami/Istri berasal dari tanah rantau, dan si perantau terpaksa harus tinggal di perantauan. Ini banyak dialami orang para perantau. Merekan akhirnya menetap di perantauan karena faktor keluarga.

4) Malu Untuk Pulang Kampung

Ada juga perantau yang sebenarnya ingin kembali ke kampung halaman tapi malu untuk pulang. Malu karena di perantau ternyata dirinya belum bisa sukses, dan jika pulang nggak tau mau kerja apa. Akhirnya mereka terpaksa untuk tetap diperantauan dulu, sambil mencari informasi pekerjaan baru di kampung halamannya. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh perantau muda.

5) Tidak Diizinkan Orang Rumah Untuk Pulang

Sebenarnya pengen pulang, tapi karena merantau untuk menghidupi keluarga di kampung halaman dan sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga, akhirnya pihak keluarga tidak mengizinkan untuk pulang ke kampung halaman. Pihak keluarga menyuruh untuk tetap di perantauan agar bisa mendapatkan uang yang banyak dan bisa digunakan untuk biaya hidup orang rumah. Karena orang rumah merasa kalau pulang akan membuat masalah ekonomi baru dengan ketidakjelasan pekerjaan.

Originally posted 2021-09-25 15:05:13.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *