7 Alasan Kenapa Pengangguran Semakin Banyak
Setiap tahunnya lahir ribuan lulusan sarjana dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Bahkan, Organization for Economic Co-operation Development (OECD) memprediksikan pada tahun 2020 Indonesia bakal menjadi pemilik sarjana terbanyak kelima di dunia. Sayangnya, pertumbuhan ini masih menyimpan banyak masalah, yakni tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
Dan tahukah Anda bahwa menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2013 saja ada 422.000 lulusan sarjana Indonesia yang dinyatakan menganggur. Dari jumlah ini berarti 5,5 persen dari total pengangguran di Indonesia adalah dari kalangan lulusan sarjana.
Lalu apa masalahnya sehingga pengangguran ini semakin banyak?
Ada yang mengatakan cari kerja itu sulit, apa benar? Ada yang mengatakan gaji sekarang ini kecil, apa benar? Dan masih banyak sekali penyebab lainnya.
Baca juga: Yakinlah, Mencari Kerja Itu Mudah
Untuk itu berikut ini beberapa alasan kenapa pengangguran semakin banyak di Indonesia, yang semoga saja bisa membuka mata kita untuk lebih terbuka agar tidak terjebak pada pengangguran yang mulai meraja lela.
1. Minimnya Skill
Alasan utama banyaknya pengangguran adalah minimnya skill. Skill ada dua macam, Soft Skill dan Hard Skill. Soft Skill itu seperti attitude, kemampuan berorganisasi, dll. Sedangkan Hard Skill itu seperti bisa membuat program komputer, bisa menjahit, dll. Kemampuan ini bukan saja dialami oleh seseorang yang tidak berpendidikan tinggi, bahkan lulusan sarjana pun ternyata masih banyak yang minim akan skill khususnya Hard Skill. Misalnya saja lulusan Sarjana IT, ada lhoh Sarjana IT yang belum bisa buat blog, bikin website sederhana pakai CMS, dll. Ada lagi Sarjana Akuntansi yang tidak menguasai ilmu akuntansi. Biasanya hal yang semacam ini ketika kuliah tidak benar-benar serius. Mereka hanya sekedar mengejar title “Sarjana” sehingga kuliah pun sekedarnya saja dan berdampak pada lulus yang sekedar lulus saja tanpa ada isi di dalamnya.
2. Standar Terlalu Besar
Banyak yang belum memiliki pengalaman kerja di bidangnya tapi sudah memiliki standar yang tinggi. Biasanya standar ini meliputi nilai gaji yang diberikan dan jabatan. Padahal perusahaan mana yang mau menggaji karyawannya yang belum terbukti kredibilitas dan kemampuanya. Masih banyak pandangan jika kalau sudah jadi Sarjana layak diberi gaji yang tinggi. Padahal pemberian gaji itu bukan semata-mata karena tinggi rendahnya gelar yang dimiliki tetapi lebih kepada posisi pekerjaan dan prestasi yang telah dicapainya di sebuah perusahaan.
3. Terlalu Pilih-pilih
Boleh sih memilih-milih pekerjaan, akan tetapi jika terlalu pilih-pilih itu juga tidak baik. Akhirnya ada sebuah ketidakcocokan yang berakibat pada pengangguran karena merasa tidak ada kerjaan yang cocok dengan kriteria dirinya.
4. Kurang Peka Sama Peluang Kerja
Cari kerja itu sulit? Sulitnya dibagian mana ya? Apa benar lowongan kerja sedikit? Coba buka-buka internet, buka situs lowongan kerja seperti JobsDB, Jobstreet, dll. Di situ banyak sekali lowongan kerja dari berbagai bidang yang bisa kamu pilih sesuai dengan bidang yang kamu kuasai. Jangan hanya sekedar mencari lowongan kerja secara manual dengan datang ke perusahaan-perusahaan, karena itu sudah nggak jaman.
5. Pola Pikir Kurang Kreatif dan Inovatif
Sering kali menganggur diakibatkan karena sudah terlancur capek ngirim lamaran tetapi tidak dipanggil-panggil. Melamar pekerjaan kalau dikasih kabar temen saja, atau lainnya. Coba sekali-kali gunakan media sosial dan internet untuk mencari pekerjaan. Buat CV di LinkedID, tampilan keahlian dan pengalaman di blog atau buat CV yang menarik.
6. Kurang Pergaulan
Orang yang pergaulan biasanya akan berpengaruh pada soft skill yang dimilikinya. Orang-orang semacam ini adalah orang yang tertutup dan tidak kenal dengan dunia luar. Alhasil dalam mencari pekerjaan pun akan sangat kesulitan. Cobalah untuk membuka diri, menjalin komunikasi dengan teman-teman lama, siapa tahu mereka punya informasi pekerjaan yang sesuai dengan kamu.
7. Hanya Mengandalkan CPNS
Menganggap bahwa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebuah pekerjaan yang sempurna dan memiliki penghargaan tinggi. Sehingga, asumsi ini yang selalu melekat dibenaknya. Jika belum bisa menjadi PNS maka terpaksa nganggur dulu hingga ada Seleksi CPNS.
Mulai sekarang terbukalah dengan dunia luar. Ikuti perkembangan IPTEK agar kamu tidak tersingkir dalam persaingan dunia kerja. Dan asah skill tanpa henti, karena skill adalah yang paling utama. Kalau kamu lulusan sarjana dengan IPK yang rendah jangan minder. Karena IPK rendah bukan penentu keberhasilanmu di dunia kerja. (Baca: Jangan Minder Jika Memiliki IPK Rendah, Anda Bisa Melakukan Hal Ini)
—-
Artikel ini diilhami dari salah satu cuap-cuap netizen, Irvina Lioni Yuniasari (https://www.facebook.com/vhynart/posts/10206702261987139)
Originally posted 2021-09-21 08:59:37.
nomor lima yang banyak orang lupa,,
kamu pingin jadi kaya seperti bill gates ya harus pumya kreatifitas dan inovatif,,
jangan mengandalkan gelar,,
gelar hanya formalitas saja,,
Zaman sekarang gengsi yang dinomor satukan :D
Hmmm kebanyakan sih karena fresh graduate, non pengalaman, pengen gaji yang gede pas pertama masuk, ngga mau kerja keras di awal kerja, sama gengsi (yang biasa dibungkus sama sikap idealis)…
iya mbak :) Setuju