Cara Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Pengangguran adalah isu yang cukup besar dan terus berlangsung setiap tahunnya. Wajar bila isu pengangguran ini selalu dijadikan senjata bagi para calon pemimpin daerah dalam kampanyenya. Yang jadi masalah, bagaimana cara mengatasi pengangguran di Indonesia? Apakah benar dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya akan mengurangi pengangguran?
Seperti itulah yang kiranya menjadi solusi bagi para calon pemimpin daerah, dimana mereka selalu menggembor-gemborkan untuk membuka lapangan kerja yang banyak agar pengangguran di Indonesia bisa menurun.
Tetapi menurut RuangPegawai, cara seperti itu tidak efektif. Karena masalah pengangguran yang ada di negara kita bukan semata-mata karena minimnya lapangan pekerjaan. Kalau mau dicek, banyak sekali lowongan kerja yang bisa dilamar, namun faktanya masalah datang dari si penganggur itu sendiri. Yaitu tidak mau bekerja di posisi itu atau tidak suka dengan pekerjaannya karena berbagai alasan.
Melihat fenomena ini rasanya jika membuka lapangan kerja seluas-luasnya tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
Ruangpegawai pernah menulis alasan pengangguran semakin banyak (Baca : 7 Alasan Kenapa Pengangguran Semakin Banyak). Dari masalah tersebut tentu bisa dicari solusinya.
Memberikan edukasi
Membuka lapangan pekerjaan adalah salah satunya, tetapi bukan satu-satunya dan bukan yang utama. Melihat kondisi yang ada, kami beranggapan yang terpenting adalah bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat (pengangguran).
Karena para pengangguran di Indonesia ini mayoritas tidak memiliki edukasi yang cukup. Edukasi ini meliputi keterampilan, pola pikir bekerja, dan attitude bekerja.
Banyak pengangguran yang tidak punya keterampilan khusus, akhirnya mereka bingung mau kerja apa. Padahal banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja tetapi mengharuskan punya keterampilan khusus.
Pola pikir masyarakat juga perlu diubah. Bekerja tidak hanya sekadar mencari uang. Kalau mindset hanya cari uang, maka jika ada lowongan kerja yang gajinya menurut mereka sedikit, alhasil tidak jadi bekerja. Lalu mindset – mindset lainnya yang menghambat dalam mendapatkan pekerjaan.
Attitude bekerja juga perlu diberikan edukasi, agar masyarakat kita yang menganggur bisa lebih menghargai pekerjaan dan orang-orang yang di lingkungan kerja.
Edukasi ini sangat penting, dan ini tanggung jawab semua pihak. Baik itu pemerintah, penyedia lapangan kerja, masyarakat dan diri kita sendiri yang merasa menganggur.
Karena sebelum ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, kita harus melayakan / memantaskan diri dulu.
Jadi rasanya tidak efektif jika hanya memberikan lapangan kerja yang banyak tanpa memperhatikan kualitas sumber daya manusianya.
Jangan menjadi orang yang mudah mengeluh dan bergantung pada orang lain. Cobalah untuk menjadi orang yang mandiri. Boleh saja bergantung pada orang lain, tetapi untuk kondisi tertentu.
Apalagi bagi yang masih muda dan tidak punya pendidikan tinggi, jangan mengeluh dan meratapi keadaan. Pendidikan kamu memang tidak tinggi, tetapi bukan berarti kamu harus malas untuk cari kerja. Pendidikan memang penting, tetapi tidak berpendidikan tinggi bukan berarti tidak bisa bekerja yang tinggi.
Originally posted 2021-02-24 21:33:44.