Apakah Benar Ijazah Minim Rezeki Juga Minim?

Kuliah-min

Saya cukup tergelitik ketika membaca salah satu komentar di blog ini. Komentarnya seperti ini “Apakah benar kalau ijazah minim, rezeki juga minim?

Yang dimaksud ijazah minim di sini itu jenjang pendidikan terakhir adalah yang paling rendah. Nah salah satu pembaca tersebut bertanya apakah dengan semakin rendahnya tingkat pendidikan terakhir itu juga akan berpengaruh pada rezeki yang sedikit?

Menurut saya ini cocokologi yang salah, dan entah ini mitos dari mana.

Tapi kalau kita lihat sekarang ini, memang benar banyak yang hanya lulusan SMP/SMA gajinya lebih rendah dibanding dengan yang lulusan D3/S1 ke atas. Hal ini dikarenakan masih banyaknya perusahaan yang memang memberikan gaji berdasarkan jenjang pendidikan terakhir, salah satunya lho ya, bukan satu-satunya penentu.

Sehingga adanya fenomena ini membuat orang yang hanya lulusan SMP/SMA/K merasa minder dan tak mungkin bisa punya gaji tinggi.

Kuliah-min

Tapi tunggu dulu, ini gaji. Sedangkan yang ditanyakan adalah rezeki. Kalau bicara soal rezeki, maka gaji adalah salah satu rezeki yang didapatkan manusia dari Tuhan.

Salah jika menganggap gaji adalah satu-satunya rezeki. Gaji itu adalah bagian kecil dari rezeki. Kesehatan, kehidupan yang tenang, nyaman, tidak punya musuh, serba kecukupan, dll semua itu juga termasuk dari rezeki.

Oke baik, mungkin yang ditanyakan pembaca tersebut rezeki dalam konteks penghasilan. Baiklah.

Menurut RuangPegawai, tingkat pendidikan itu tidak bisa jadi tolok ukur besar kecilnya penghasilan yang akan didapatkan.

Faktanya adalah, banyak kok yang hanya lulusan SMA tetapi dia bisa punya penghasilan tinggi dengan berwirausaha, bahkan yang jadi karyawan pun juga ada yang gajinya lebih tinggi dibanding yang lulusan Sarjana.

Masalah pendidikan rendah maka nanti penghasilan juga rendah, itu hanya sebatas mindset setiap orang saja, dan itu adalah mindset yang salah. Ini sama halnya dengan orang yang miskin maka tidak akan bisa kuliah. Padahal kalau mau kuliah ya bisa-bisa saja, toh buktinya juga banyak.

Yang jadi masalah kan sebenarnya soal kemauan saja. Kemauan ini muncul karena tidak memiliki mindset yang salah. Orang kalau mindset nya sudah salah, maka akan berdampak pada perilaku yang akan dilakukan. Percaya deh.

Lalu bagaimana supaya yang tingkat pendidikannya rendah bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi?

Berubah. Ya itu yang perlu pertama kali dilakukan. Dan yang harus diubah pertama kali adalah mindset atau pola pikir. Karena cara pandang dan bagaimana kita memikirkan sesuatu itu akan berdampak pada apa yang akan kita kerjakan di kemudian hari.

Mulai sekarang, hapus pola pikir kalau pendidikan (ijazah) rendah itu maka penghasilan juga rendah. Tapi ini bukan berarti sekolah sampai jenjang tinggi tidak penting ya. Sekolah itu tetap penting, karena akan membuka pola pikir dan cara pandang Anda terhadap sesuai.

Oh ya, tolong dibedakan antara tingkat/jenjang pendidikan rendah dengan pendidikan rendah. Ini serupa tapi tak sama. Tingkat pendidikan rendah itu misalnya kalau Anda hanya lulusan SD/SMP/SMA. Kalau pendidikan rendah itu ya khasanah keilmuan & wawasan Anda itu rendah, tidak ahli.

Seorang sarjana bisa saja memiliki pendidikan yang rendah. Malah banyak yang seperti ini. Biasanya mereka yang hanya kuliah sekadar kuliah ingin lulus dan cepat dapat gelar Sarjana. Ilmunya? Kosong. Akhirnya sulit cari kerja.

Baca juga : Susah Cari Kerja? Coba Anda Mulai Melakukan Ini

Kalau pun Anda tidak ada kesempatan untuk sekolah yang tinggi, ya Anda tetap bisa belajar melalui banyak cara untuk menimba pendidikan Anda bisa lebih tinggi lagi. Misalnya saja menggunakan internet untuk belajar, membaca buku, dll.

Baca juga :   Jangan Minder Jika Memiliki IPK Rendah, Anda Bisa Melakukan Hal Ini

Nah kalau mindset yang buruk itu sudah dihapus, tanamkan dibenak Anda kalau Anda itu sama dengan orang lain. Maksudnya sama-sama punya hak untuk sukses tanpa harus memandang punya ijazah apa.

Ini akan membuat Anda terpicu untuk melakukan yang lebih dan lebih baik. Beda kalau Anda masih punya pola pikir yang salah satu, Anda pasti akan malas melakukan sesuatu yang sifatnya untuk mengupgrade diri, karena percuma pasti nanti penghasilan juga rendah. Itu kalau mindset buruk masih disimpan.

Tapi kalau mindset udah diubah, Anda akan melakukan yang terbaik untuk diri Anda. Anda pun tidak akan minder bersaing dengan orang-orang yang latar belakang pendidikannya lebih tinggi dari Anda.

Hanya saja, Anda juga perlu mengupgrade diri Anda baik itu hard skill maupun soft skill.

Baca juga : Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Menurut saya, keterampilan itu senjata utama manusia untuk bisa mendapatkan penghasilan. Ijazah itu hanya sebatas pengakuan kalau Anda pernah sekolah di jenjang pendidikan tertentu. Ijazah itu bukan penentu besar kecilnya penghasilan yang akan Anda dapatkan.

Coba deh Anda lihat barang-barang kerajinan ukir misalnya, pasti akan ada kerajinan ukir yang harganya murah, standar hingga sangat mahal. Biasanya yang membedakan adalah kualitas ukiran dan nilai yang terkandung dalam ukiran tersebut. Yang murah mungkin ukirannya tidak terlalu detail, hanya sekadar ukiran biasa, orang biasa kalau buat pun mungkin bisa. Tapi ukiran yang mahal, pasti akan sangat detail, pengerjaannya mungkin sangat lama, desain ukirannya pun ada maknanya.

Kita pun seperti itu, kalau kita bisa memiliki keahlian khusus dan memang ahli dibidang itu, maka kita bisa dihargai lebih tinggi. Tapi kalau keahlian cuma biasa-biasa saja, ya harga kita pun juga biasa saja.

Jadi keterampilan itu sangatlah penting.

Tahu Anne Avantie? Beliau adalah seorang desainer di Indonesia yang sangat terkenal. Keahliannya membuat kebaya modern dan busana lain sangat diakui oleh banyak kalangan. Bahkan karyanya digunakan di ajang Puteri Indonesia 2019.

Tapi tahukah Anda, kalau Anne Avantie itu hanya lulusan SMP?

Dan saat ini kalau mau dibandingkan penghasilannya dengan yang lulusan S1, S2, atau pun S3 pasti lebih penghasilan Anne. Ini adalah salah satu contoh nyata bahwa latar belakang pendidikan itu bukan tolok ukur keberhasilan seseorang.

Anne Avantie juga mengajarkan bahwa keterampilan adalah yang paling utama.

Kuncinya sebenarnya tekun. Kalau Anda sudah punya keahlian tertentu, tekuni dan fokus untuk dikembangkan lagi. Sehingga nantinya Anda akan menjadi expert di bidang itu. Anda pun akan dilirik banyak orang bukan karena terakhir lulusan apa, tapi karena karyanya yang luar biasa.

Kesimpulannya adalah, jangan khawatir jika Anda saat ini hanya memiliki ijazah yang rendah. Tapi jangan sampai pendidikan Anda rendah. Meskipun Anda sudah tidak sekolah, tetapi Anda masih bisa untuk belajar dan mengembangkan diri lagi. Apalagi di era sekarang ini sangat dimudahkan untuk bisa belajar melalui berbagai media. Manfaatkan untuk mengembangkan diri Anda, tekuni apa yang Anda sukai, asah keterampilan dan itu akan membuat Anda menemukan keberhasilan. Ingat, hargai proses.

Originally posted 2021-04-12 16:12:30.

Similar Posts

One Comment

  1. Jadi sederhananya begini ya kak, yang menjadi penentu besar-kecilnya gaji adalah keterampilan dan bukan strata pendidikan semata ? Baik sarjana atau lulusan SMK, hanyalah fasilitas dalam pembentukan kapasitas seseorang. Terkesan bahwa sarjana itu gajinya lebih baik dari lulusan SMK itu berarti murni karena ia memaksimalkan ilmunya sehingga lebih berkembang cepat daripada pekerja lulusan SMK. benar apa tidak penafsiran saya ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *